SUGENG RAWUH :
Home » » Pengembangan Pedesaan Tanggung Jawab siapa?

Pengembangan Pedesaan Tanggung Jawab siapa?

Oleh : Juru Tulis pada Rabu, 17 November 2010 | 5:34 AM

Kemiskinan, sudah sejak lama menjadi agenda permasalahan bagi negara¬negara di dunia, baik negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Seperti halnya negara berkembang lainnya, Indonesia meletakkan kemiskinan sebagai tujuan bagi pembangunan nasional. Semenjak kebijakan otonomi daerah diberlakukan di Indonesia pada awal tahun 2001 lalu yaitu Undang-undang No.22 Tahun 1999 dan kemudian direvisi menjadi Undang-undang No. 32 Tabun 2004, Pemerintah Daerah telah memiliki kewenangan lebih luas untuk mengendalikan pembangunan di daerahnya masing-masing. Pendekatan pembangunan yang dipakai kemudian berubah, yang awalnya meletakkan masyarakat sebagai obyek pembangunan sekarang berubah menjadi subjek sekaligus obyek dari pembangunan. Untuk itu, berbagai kebijakan pengentasan kemiskinan dilaksanakan dengan prinsip desentralisasi, yaitu kebijakan pengentasan kemiskinan yang memberikan kepercayaan kepada masyarakat, yaitu kepada keluarga dan kelompok masyarakat miskin, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha dan masyarakat luas.
Bicara kemiskinan, ada sebuah pendekatan yaitu kemiskinan relatif dimana hal ini sangat berhubungan dengan tempat atau individu bertempat tinggal.
Desa sebagai unit strategis dalam pembangunan makin penting untuk menjadi focus pembangunan. Pengembangan Desa Sejahtera kian dibutuhkan di berbagai wilayah di Indonesia. Mengingat arti penting pengembangan Desa Sejahtera, LPPM UGM bekersama dengan SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu) mengembangkan salah satu role model Desa Sejahtera di Kabupaten Kulonprogo, Propinsi DI Yogyakarta.

Ketua LPPM UGM, Prof. Dr-Tech. Ir. Danang Parikesit, M.Sc. memaparkan pengembangan Desa Sejahtera kerjasama LPPM UGM dan SIKIB ini bertempat di Desa Hargotirto, Kokab, Kabupaten Kulonprogo. Menurut Ketua LPPM UGM, Prof. Dr-Tech. Ir. Danang Parikesit, M.Sc. program tersebut merupakan wujud dukungan UGM pada gerakan nasional pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat sejahtera melalui pengembangan Desa Sejahtera. Selain dari UGM, program ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Pemprov DI Yogyakarta dan Pemda Kulonprogro.

Program kerjasama LPPM UGM dan SIKIB ditandai dengan kunjungan pertama SIKIB ke Hargotirto, Kokab, Kabupaten Kulonprogo yang dilakukan pada tanggal 24 Januari 2010 untuk melihat usulan lokasi Desa Sejahtera. Kunjungan kemudian dilanjutkan tanggal 29 Agustus 2010 dan tanggal 1 September 2010. Puncak kegiatan ditandai dengan kunjungan peresmian Desa Sejahtera Ibu Ani Yudhoyono dan Ibu Herawati Boediono pada Hari Rabu, 29 September 2010.

SIKIB merupakan organisasi non-pemerintah yang didirikan oleh Ibu Negara, Hj.Ani Bambang Yudhoyono. SIKIB didirikan dengan maksud untuk lebih memberikan perhatian terhadap penyelesaian masalah-masalah pembangunan. Untuk mempercepat pencapaian kesejahteraan masyarakat, maka SIKIB mengembangan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sejahtera terdiri dari lima pilar utama: Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, Indonesia Peduli, Indonesia Hijau dan Indonesia Kreatif.

Pilar Indonesia Sehat antara lain dilakukan dengan mengembangkan Posyandu Balita , Posyandu Lansia, Pengobatan Keliling dengan Mobil Sehat, Pelayanan KB, Penyuluhan Kesehatan, Bina Keluarga Remaja (BKB), pengembangan peran PKK, dan Penanggulangan Pasca Cikungunya. Adapun Program Indonesia dilakukan dengan mengembangan program Penyiapan & Pendampingan Tutor Rumah Pintar, Pendampingan Program Rumah Pintar, Program PAUD, TPA, Pelatihan Teknologi Informasi, dan Program Gemar Membaca.

Pilar Indonesia Kreatif dijalankan dengan mengembangkan program Pendampingan Kerajinan Bambu, Pengolahan Gula Kelapa, Pengolahan Kakao, Pengolahan Temulawak, Kerajinan Pande Besi, Koperasi Simpan Pinjam – Pendampingan dan pengembangan Teknologi Tepat & Kewirausahaan. Adapun Pilar Indonesia Hijau dijalankan melalui Reboisasi dengan Penanaman Tanaman Produksi, Pendampingan Kelompok Wanita Tani (KWT)-Kelompok Tani (Kel. Sukatani I dan II, Sumber Mulyo, Andini, Ngupoyo Bugo) , Kelompok Pembibitan, Pendampingan Kelompok Pengelola Kolam Ikan (Mina Tirta), dan Program Pengolahan Kompos dan Sampah Organik). Sedangkan Pilar Indonesia Indonesia Peduli ditempuh melalui Pengembangan Desa Tangguh, PelatihanKeselamatan Kerja Penderes Nira, Penguatan Karang Taruna, Pengembangan Seni Budaya Lokal – Gamelan,Jathilan, Kethoprak, dan pengembangan budaya Rebana/Hadroh/Qosidahan.

Dalam rangka mendukung Program Desa Sejahtera ini, LPPM UGM telah mengembangkan sejumlah kegiatan dalam kurun waktu 2010 hingga 2011. Sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh LPPM UGM antara lain : sosialisasi Desa Sejahtera, Pelatihan dan Pendampingan Turur/Asisten Tutor untuk Rumah Pintar, Kader PAUD Sosialisasi Motor / Mobil Sehat & Mobil Hijau Kepada Lurah dan Camat Se Kabupaten Kulonprogo, Pengembangan Website Desa Sejahtera, dan Fieldtrip International Conference Unesco (EfSD). Pada Bulan Desember juga direncakan akan digelar Workshop dan Fieldtrip kepada Dosen Pembimbing Lapangan/Peneliti di UGM untuk Pengembangan Potensi Desa Sejahtera.

Pada tahun 2011 direncakan akan dilaksanakan sejumlah program strategis. Pada bulan Januari 2011 direncakan digelar pertemuan UPPKS Se-DIY kerjasama dengan BKKBN. Pada Bulan Februari 2011 juga direncakan digelar Pertemuan dan koordinasi Karang Taruna Se-DIY. Pada Bulan Maret 2011 akan dilaksanakan sosialisasi dan implementasi Program EfSD bagi Perwakilan Karang Taruna, LSM dan Instansi / Dinas Se DIY. Pada Bulan April 2011 akan dilaksanakan program pelatihan dan koordinasi UMKM Mitra Binaan LPPM UGM untuk Wil. Kab. Kulonprogo. Bulan Mei 2011 akan diselenggarakan Workshop dan Fieldtrip bagi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN PT S/PTN se Indonesia. Pada Bulan Juni 2011 dilanjutkan dengan program Simposium Internasional Mahasiswa : Gama Cendekia, Unit Penalaran Ilmiah, Ditjen DIKTI. Kemudian pada Bulan Juli 2011 juga akan diselenggarakan acara Peringatan Hari Anak Nasional di lokasi Desa Sejahtera.

Selanjutnya, pada Bulan Agustus 2011 akan diselenggarakan Pagelaran Budaya Hargotirto Menyemarakkan HUT RI yang ke 66 dan Expo Desa Sejahtera, Pengenalan Desa Sejahtera Kepada KKN-PPM Asing. Pada Bulan September 2011 akan digelar koordinasi dan sosialisasi kepada Stakeholder Swasta. Pada Bulan Oktober 2011 akan digelar sosialisasi dan pengembangan kemitraan kepada Perusahaan untuk Program CSR. Pada Bulan November 2011 direncanakan akan dilakukan koordinasi dan evaluasi Program Desa Sejahtera. Selanjutnya, rangkaian kegiatan pendukung program ini akan diakhiri pada Bulan Desember 2011 direncakan Seminar Nasional Program Desa Sejahtera.

Program Desa Sejahtera tersebut juga mendapatkan dukungan melalui sejumlah Program KKN-PPM. "Kita sudah menyiapkan tujuh periode KKN-PPM UGM yang melibatkan mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan. Ini kita mulai dari KKN-PPM UGM periode 20 September- 18 November 2010 hingga Periode 11 Oktober- 10 Desember 2011", ujar Prof. Dr-Tech. Ir. Danang Parikesit, M.Sc.

Prof. Dr-Tech. Ir. Danang Parikesit, M.Sc. juga memaparkan program Desa Sejahtera merupakan wujud kerjasama secara terintegrasi dalam memaksimalkan sumber daya akademik Universitas melalui riset dan pengabdian masyarakat dalam membangun Desa Sejahtera. "Lima pilar dalam Program Indonesia Sejahtera akan berjalan secara maksimal jika didukung oleh sumber daya kampus melalui riset dan pengabdian masyarakat. Melalui peran serta kampus, lima pilar ini juga akan lebih mampu mencapai hasil secara maksimal karena dilakukan dengan daya dukung sumber daya Perguruan Tinggi secara kolektif", ujar Prof. Dr-Tech. Ir. Danang Parikesit, M.Sc.

Dukungan Perguruan Tinggi dalam mensukseskan Program Indonesia Sejahtera dipandang sangat penting. "UGM merupakan Perguruan Tinggi yang pertama dalam mendukung Program Indonesia Sejahtera. Hal ini dilakukan karena sesuai dengan orientasi UGM yang bersifat kerakyatan. Kita berharap hal ini akan menjadi contoh bagi universitas-universitas lainya di Indonesia", ujar Prof. Dr-Tech. Ir. Danang Parikesit, M.Sc.

Program-program seperti ini sangat membantu sebagai pendampingan dalam rangka pengembangan pedesaan. Permasalahanya adalah banyak desa yang selama ini tidak terjangkau dengan program seperti ini. Kreatifitas para penyelenggara desa untuk mencari pendamping-pendamping seperti ini sangat diperlukan untuk menuju desa yang maju dan berkembang. Ayo Desa Krembangan!

Source: http://lppm.ugm.ac.id

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

JALUR KULON PROGO

KIRIM TULISAN ...........


SUGENG RAWUH....
KIRIM KRITIK, SARAN, MASUKAN
ATAU TULISAN ARTIKEL ANDA KE KAMI.
(Artikel anda akan dipublish diblog ini)




 
Support : Hubungi Kami | Kebijakan | Tentang Kami
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2016. Krembangan Online | Desa Krembangan Panjatan Kulon Progo Yogyakarta - All Rights Reserved
Design Inspiring by Creating Website | Modifikasi dan dipersembahkan oleh JH-DsX