SUGENG RAWUH :
Home » » Tari Oglek : Dimanakah kau kini?

Tari Oglek : Dimanakah kau kini?

Oleh : Juru Tulis pada Kamis, 03 Juni 2010 | 9:53 AM

Anda pasti tidak asing lagi dengan nama kesenian tari satu ini. Jenis tarian kuda kepang ini sangat terkenal ditahun 80an. Setiap ada pertujukkan tarian ini pasti dijejali penonton waktu itu.

Biasanya Oglek ini ditampilkan saat ada acara di sekitar kampung. Misalnya ada yang menikah, melahirkan anak, atau punya hajatan lainnya. Mereka akan tampil untuk memeriahkan acara. Dan yang lebih penting lagi, penampilan mereka ini sangat mengunggulkan rasa kekeluargaan dan bukan materi.

Oglek merupakan salah satu kesenian rakyat tradisional dengan jenis tarian berkelompok yang biasa dipentaskan di tempat terbuka dengan durasi kurang-lebih 1 sampai 2 jam. Pentas Oglek diiringi dengan seperangkat alat musik berupa 3 terbang sesar, 1 terbang kecil, 2 bende, 1 kendang, 1 gong, dengan sistem nada slendro. Biasanya dalam pentas Oglek ini ada penari yang "in trance", dalam bahasa jawa "kesurupan". Beberapa grup Oglek yang ada antara lain berada di desa Tuksono, kecamatan Sentolo, desa Tanjungharjo, kecamatan Nanggulan, dan di desa Krembangan, kecamatan Panjatan.

Namun dengan datangnya arus modernisasi, budaya, kesenian mengalami pergeseran. Seni tari ini sudah lama tidak kita dengar dan lihat. Mungkin inilah yang dinamakan seni merupakan manifestasi selera. Selera masyarakat telah dijejali dengan tontonan-tontonan modern, melalui media televisi dan lainya. Sehingga secara perlahan, kesenian, budaya asli yang seharusnya kita banggakan kita lestarikan mulai hilang dan tenggelam seiring dengan berjalanya waktu. Tidak saja dikesenian Tari oglek, kesinian yang lain seperti ketoprak, Jathilan, Tari-Tarian jawa lainya, semakin jarang kita lihat. Bahkan lebih parahnya lagi, generasi muda yang seharusnya mewarisi budaya ini, termakan arus globalisasi yang membawa kebudayaan-kebudayaan kekinian yang sedikit banyak terpengaruh dengan budaya barat.

Oglek dan lainya, dimanakah kau kini? Apakah menghilangnya kesenian ini akan melahirkan generasi-generasi yang lupa dengan asal-usul budaya? Lihatlah kehidupan masyarakat sekarang ini, generasi saat ini, jika kita jeli...kita telah melupakan nilai-nilai budaya asli masyarakat jawa yang sebenarnya penuh falsafah kehidupan ketimuran......

Jonni H/Author krembanganpanjatan.co.cc
Share this article :

2 komentar:

  1. Jadi inget di kampung halaman sy di desa jojog kec.pekalongan lampung timur ada jg grup kesenian kuda kepang oglek kijang kencono namanya.jmn sy kecil dl sktr tahun 90an sgt trkenal..skrg dah gak denger kbrnya lg..maklum dah lama gak plg..mg2 msh te2p eksis.

    BalasHapus
  2. Oglek panca muda, sliling, krembangan, panjatan, kulon progo, yogyakarta..

    BalasHapus

JALUR KULON PROGO

KIRIM TULISAN ...........


SUGENG RAWUH....
KIRIM KRITIK, SARAN, MASUKAN
ATAU TULISAN ARTIKEL ANDA KE KAMI.
(Artikel anda akan dipublish diblog ini)




 
Support : Hubungi Kami | Kebijakan | Tentang Kami
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2016. Krembangan Online | Desa Krembangan Panjatan Kulon Progo Yogyakarta - All Rights Reserved
Design Inspiring by Creating Website | Modifikasi dan dipersembahkan oleh JH-DsX